Kamis, Mei 01, 2008

Pemenang Lomba Photo Essay NSC ME'08

Ini dia juara Lomba Photo Essay National Student Contest di Management Event 2008

Juara 1: Buka Mata oleh Hermitianta P. Putra

Juara 2: Longsor: Perubahan Iklim dan Perubahan Tata Guna Alam oleh Sumaryanto

Juara 3: Jalan Organis Anak Jalanan oleh Dimas Bayu P.


Selamat bagi para pemenang!

Salam Hijau!

Kamis, April 24, 2008

12 Besar Photo Essay

Dewan juri Photo Essay di National Student Contest Management Event 2008 yang terdiri dari Oscar Motuloh, Sigit Pramono dan Gunawan telah menetapkan 12 besar karya terbaik yang selanjutnya akan disaring kembali menjadi 3 juara.

Berikut ke-12 besar karya terbaik (tidak dalam urutan tertentu):

· Senandung Lautan Sampah oleh Hendra Dwi Atmaja
· Daur Sampah Yogyakarta oleh Ahmad Ari Prasodjo
· Jalan Organis Anak Jalanan oleh Dimas Bayu P.
· Episode Alam oleh Setio Marwanto
· (Tidak ada judul) oleh Maulana N.
· Becakku Sayang, Becakku Malang oleh Meylan Fredy Ismawan
· Dinding Jogja Bercerita oleh Hermitianta P. Putra
· Pesan dari Samas oleh Putro Agus H.
· Asap Kehidupan atau Asap Kematian oleh Nadia Aviani
· Longsor: Perubahan Iklim dan Perubahan Tata Guna Alam oleh Sumaryanto
· (Tidak ada judul) oleh FX Ade Putra Fajar
· Buka Mata oleh Hermitianta P. Putra

Terima kasih atas partisipasi teman-teman, pemenang akan diumumkan pada tanggal 26 April 2008 di National Seminar Management Event 2008.

Salam Hijau!

Jumat, Maret 21, 2008

Simbol di Produk Plastik

Karena banyak request untuk mencari arti dari simbol-simbol dari produk plastik, kami mendapatkan sebuah artikel dari blog aku ingin hijau yang membahas tentang arti simbol-simbol tersebut, mari kita simak.

1-PETE#1. PETE atau PET (polyethylene terephthalate) biasa dipakai untuk botol plastik yang jernih/transparan/tembus pandang seperti botol air mineral, botol jus, dan hampir semua botol minuman lainnya. Botol-botol dengan bahan #1 dan #2 direkomendasikan hanya untuk sekali pakai. Jangan pakai untuk air hangat apalagi panas. Buang botol yang sudah lama atau terlihat baret-baret.


2-HDPE#2. HDPE (high density polyethylene) biasa dipakai untuk botol susu yang berwarna putih susu. Sama seperti #1 PET, #2 juga direkomendasikan hanya untuk sekali pemakaian.


3-V#3. V atau PVC (polyvinyl chloride) adalah plastik yang paling sulit di daur ulang. Plastik ini bisa ditemukan pada plastik pembungkus (cling wrap), dan botol-botol. Kandungan dari PVC yaitu DEHA yang terdapat pada plastik pembungkus dapat bocor dan masuk ke makanan berminyak bila dipanaskan. PVC berpotensi berbahaya untuk ginjal, hati dan berat badan.


4-LDPE#4. LDPE (low density polyethylene) biasa dipakai untuk tempat makanan dan botol-botol yang lembek. Barang-barang dengan kode #4 dapat di daur ulang dan baik untuk barang-barang yang memerlukan fleksibilitas tetapi kuat. Barang dengan #4 bisa dibilang tidak dapat di hancurkan tetapi tetap baik untuk tempat makanan.


5-PP#5. PP (polypropylene) adalah pilihan terbaik untuk bahan plastik terutama untuk yang berhubungan dengan makanan dan minuman seperti tempat menyimpan makanan, botol minum dan terpenting botol minum untuk bayi. Karakteristik adalah biasa botol transparan yang tidak jernih atau berawan. Cari simbol ini bila membeli barang berbahan plastik.


6-PS#6. PS (polystyrene) biasa dipakai sebagai bahan tempat makan styrofoam, tempat minum sekali pakai, dll. Bahan Polystyrene bisa membocorkan bahan styrine ke dalam makanan ketika makanan tersebut bersentuhan. Bahan Styrine berbahaya untuk otak dan sistem syaraf. Selain tempat makanan, styrine juga bisa didapatkan dari asap rokok, asap kendaraan dan bahan konstruksi gedung. Bahan ini harus dihindari dan banyak negara bagian di Amerika sudah melarang pemakaian tempat makanan berbahan styrofoam termasuk negara China.


7-other#7. Other (biasanya polycarbonate) bisa didapatkan di tempat makanan dan minuman seperti botol minum olahraga. Polycarbonate bisa mengeluarkan bahan utamanya yaitu Bisphenol-A ke dalam makanan dan minuman yang berpotensi merusak sistem hormon. Hindari bahan plastik Polycarbonate.



Semoga dapat menjadi pedoman dalam memilih produk plastik.
Terima kasih.

Sabtu, Maret 15, 2008

Lomba Photo Essay


Tema: Global Warming

Ikatan Keluarga Mahasiswa Manajemen (IKAMMA) Fakultas Ekonomika dan Bisnis, Unversitas Gadjah Mada Yogyakarta akan mengadakan serangkaian acara nasional Management Event 2008 dengan tema”Going Green Environment”. yang akan diselenggarakan pada bulan April 2008. Acara tersebut merupakan rangkaian kegiatan yang terdiri dari Campaign, National Student Contest (NSC), dengan puncak acara National Seminar yang ketiganya merupakan sebuah trilogi dari Green Week Management Event 2008.

Serangkaian acara ini diharapkan dapat meningkatkan awareness mahasiswa dan masyarakat akan pentingnya menjaga lingkungan dalam mencegah dampak ”Global Warming” bagi kehidupan manusia dan memberikan solusi atas permasalahan yang terjadi, dikaji dari sudut pandang ekonomi.

Sehubungan dengan hal tersebut, maka kami panitia Management Event 2008 mengundang para Mahasiswa S1 di seluruh Indonesia dari berbagai jurusan untuk menjadi peserta ”Green Essay Photo Competition” yang merupakan bagian dari NSC ME 2008


Syarat Karya:
1. Tema photo essay adalah global warming yang memotret berbagai sudut pandang baik korban, penyumbang maupun aktivitas pencegahan efek global warming

2. Photo yang ditampilkan minimal tiga buah (masing-masing Photo saling berkaitan) dengan ukuran bebas dan maksimal essay(Essay menjelaskan Photo) 4500 karakter termasuk spasi, yang ditampilkan dalam format A3 (Foto + Essay) yang didesain bebas dalam format PDF atau JPEG

3. Photo essay dikirimkan dalam bentuk hard copy satu rangkap (1) dan soft copy dalam satu CD (Soft Copy Photo asli yang belum terformat A3 beserta keterangan Photo yang berisi keterangan waktu pengambilan Photo dan lokas wajib di lampirkan)

4. Foto adalah karya milik sendiri & pemotretan dapat dilakukan dengan media film ataupun digital.

5. Olah digital yang diperbolehkan sebatas menaikkan kontras, burning, dodging, sharpening, dan cropping. Peserta dapat mengirimkan foto berwarna atau hitam putih.

6. Menyertakan bukti pembayaran atau transfer

7. Karya yang masuk tidak boleh dilombakan atau dipamerkan sebelumnya8. Tidak mengandung unsur SARA, pornografi dan Sarkasme9. Karya yang masuk menjadi hak milik panitia10. Pemotretan dilakukan di wilayah Indonesia11. Karya dibuat paling lama tahun 2007-2008.


Syarat Peserta:
1. Mahasiswa S1 berbagi Jurusan (disertai fotocopy Kartu Mahasiswa dan CV)

2. Mengirimkan biaya pendaftaran ke BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. Cabang Yogyakarta
MM UGM a.n. Vania Gita Pratiwi QQ Management Event dengan no.
Rekening 137-00–0536963–8

Kontribusi:
Rp. 30.000 berlaku untuk 2 karya dan kelipatannya

Pengumpulan Karya:
14 April 2008 (cap pos)

Penjurian:
14 April 2008 sampai dengan selesai

Juri:
Oscar Motulloh (Fotografer)
Sigit Pramono (Fotografer, Praktisi)
Gunawan (Dosen Fakultas Ilmu Budaya UGM)


Pengumuman Pemenang:
1. Pengumuman 50 karya terbaik diumumkan melalui website pada tanggal 21 April 2008

2. 50 karya terbaik pilihan dewan juri akan dipamerkan dalam acara Pembukaan Green Week ME 2008 pada tanggal 21-26 April 2008 di Selasar FE UGM

3. Pengumuman Juara pada Seminar Nasional Management Event 27 april 2008 & http://www.manajemen.fe.ugm.ac.id/


Pameran Karya:
21 s/d 25 April 2008 @ Selasar Fakultas Ekonomika dan Bisnis


Hadiah:
Juara 1 Rp. 5.000.000,-
Juara 2 Rp. 3.000.000,-
Juara 3 Rp. 2.000.000,-
(Plus Piagam dan Trophy)


Penerimaan Karya:
Ikatan Keluarga Mahasiswa Manajemen FEB UGM Gedung FEB UGM Lt 1 Sayap Utara Jalan Humaniora, Bulaksumur, Yogyakarta 55281

NB: Karya dimasukkan kedalam map tertutup disertakan CV peserta, bukti pembayaran / transfer, softcopy, fotocopy KTM


Sabtu, Maret 01, 2008

Tips Mengurangi Pemanasan Global: Modernisasi vs. Tradisionalisasi

Apa kabar pembaca?

Kali ini kami akan memberikan beberapa tips sebagai masukan dalam upaya mencegah pemanasan global. Mungkin selama ini kita berpikir bahwa modernisasi dalam berbagai hal adalah salah satu penyumbang karbon terbesar di bumi kita. Dan ada juga yang berpikiran sebaliknya, bahwa tradisionalisasi atau hal-hal yang sifatnya tradisional adalah penyebab utama pemanasan global.

Akan tetapi jika kita berpikir lebih lanjut, dua hal tersebut sebenarnya mempunya sisi yang sama-sama positif dalam hal memerangi pemanasan global. Berikut ini tip-tip menarik dari kami yang dapat menjadi bahan pertimbangan anda dalam hal mengurangi penggunaan kertas, air, BBM, dan lain-lain dengan modernisasi dan tradisionalisasi.

Modernisasi:

  • Edit tulisan anda di komputer, sebelum di cetak.

Satu hal yang sangat remeh tapi merupakan sesuatu yang tidak dapat dilakukan di era sebelum personal computer. Jaman dahulu, kita menggunakan mesin tik sebagai sarana untuk menulis sesuatu dengan formal dan rapi. Akan tetapi, apa yang terjadi jika kita membuat kesalahan? Kita pasti akan mengambil kertas itu, meremas-remasnya, dan membuang ke tempat sampah terdekat. Berapa banyak kertas yang kita sia-sia kan untuk membuat sebuah tulisan? Mungkin lebih banyak dari kertas yang terpakai dalam tulisan itu sendiri. Di jaman modern seperti sekarang ini, kita tidak perlu lagi untuk membuang banyak kertas dari pohon-pohon tak berdosa. Kita dapat mengedit tulisan dengan lebih seksama di komputer kita sebelum dicetak di printer. Dengan begitu kita bisa meminimalisasi penggunaan kertas dan mengurangi sampah.

  • Simpan file-file anda di hard disk.

Kalau memang bisa disimpan di hard disk, kenapa tidak? Selain lebih praktis, kita menghemat kertas. Menyimpan data di komputer semudah membalikkan telapak tangan, selain itu, kita juga dengan sangat mudah untuk mencari file yang kita inginkan dengan cepat. Caranya dengan mengorganisir folder-folder anda dengan rapi, tentu pekerjaan ini juga bisa dibilang sepele tapi sebenarnya sangat krusial. Ditambah lagi dengan akses intranet dan internet, mengirim file juga akan lebih cepat dan efisien, jadi kita benar-benar bisa menekan penggunaan kertas untuk kepentingan yang hanya bisa dilakukan di atas kertas.

  • Bayar tagihan anda lewat ATM.

Mungkin anda tidak menyadari bahwa selama ini anda menyimpan dan bahkan membuang kertas tanda terima tagihan-tagihan anda. Di jaman dahulu mungkin kita belom mengenal teknologi ATM, tapi sekarang, lewat ATM kita bisa melakukan banyak hal lain selain mengambil uang. Kita bisa membayar tagihan kita lewat ATM, dengan begitu kita menyelamatkan pohon-pohon yang digunakan sebagai bahan dasar pembuat kertas tagihan kita yang akhirnya hanya kita buang begitu saja. Membayar listrik, tagihan telfon, internet, dan air sudah dapat dilakukan di beberapa ATM dari bank terkemuka.

  • Pantau penggunaan BBM dan emisi gas buang kendaraan anda.

Teknologi saat ini sudah sangat memungkinkan untuk memantau kesehatan kendaraan anda. Konsumsi BBM dengan sangat mudah kita hitung dengan sedikit kemampuan matematika dan observasi ke angka km kendaraan serta jumlah pembelian BBM saat mengisi. Bahkan sudah banyak mobil-mobil yang menyertakan tingkat konsumsi BBM di dashboard mereka. Dengan begitu kita bisa menghitung dengan lebih cermat konsumsi BBM di kendaraan kita dan menghemat penggunaannya dengan cara apapun. Tingkat efisiensi BBM juga bergantung pada kesehatan kendaraan anda. Pastikan untuk memeriksakan kendaraan anda secara berkala. Uji emisi gas buang anda di bengkel-bengkel terdekat, atau bahkan sekarang ini banyak instansi-instansi pemerintah ataupun pendidikan yang melakukan uji emisi di lingkungan mereka sebagai bentuk penyadaran terhadap masyarakat akan pentingnya lingkungan hidup yang bermutu.



Tradisionalisasi:

  • Mandi dengan menggunakan gayung.

Saat ini pasti banyak di antara kita yang sudah menggunakan shower atau bath tub ketika mandi. Padahal mandi dengan shower mengkonsumsi lebih banyak air daripada mandi dengan menggunakan gayung. Jika kita perhatikan, mandi dengan menggunakan gayung pasti membutuhkan wadah untuk menampung air, bak mandi ataupun ember. Sehingga kita hanya benar-benar memakai air jika kita memerlukannya, tidak ada air yang terbuang sia-sia. Jika anda berencana untuk mengganti bak mandi anda dengan shower, mungkin setelah membaca ini anda berubah pikiran untuk tetap menggunakan bak mandi demi ketersediaan air di masa mendatang.

  • Membawa tas belanja ke pasar.

Perhatikan cara orang-orang dari generasi yang lebih tua dari kita jika akan berbelanja. Biasanya mereka membawa tas atau keranjang belanja sendiri dari rumah. Ini sebenarnya adalah hal yang sangat positif jika kita tiru di jaman sekarang. Kita dapat mengurangi penggunaan plastik untuk tempat belanjaan kita yang akhirnya akan terbuang juga. Dengan tas belanja sendiri, kita masih dapat menggunakannya untuk berbelanja di waktu yang akan datang.

  • Gunakan sepeda untuk berpergian.

Jika kita ingin berpergian untuk jarak yang sangat memungkinkan dengan bersepeda, ada baiknya kita meninggalkan kendaraan bermotor kita. Ke kampus misalnya, mahasiswa Indonesia biasanya memilih untuk tinggal di kos yang jaraknya dekat dari kampus. Tapi anehnya mereka juga masih memprioritaskan penggunaan kendaraan bermotor daripada sepeda ataupun berjalan kaki. Padahal sesampainya di kampus lahan parkir kendaraan bermotor pun sangat terbatas dan dapat menyebabkan keterlambatan dalam mencari parkir kosong. Apa salahnya kita mengalokasikan sedikit tenaga dan waktu kita dengan bersepeda untuk berpergian ke tempat-tempat yang terjangkau.

  • Hibahkan pakaian yang sudah tidak cukup ke adik anda.

Jaman dahulu biasanya orang mewariskan pakaian yang sudah tidak cukup ke adik-adik mereka. Biasanya anak yang sulung selalu mendapatkan baju baru atau warisan dari orangtuanya, sementara anak yang bungsu selalu mendapatkan warisan. Sebenarnya ini sangat menarik jika kita masih melakukannya, apalagi jika pakaian-pakaian itu masih layak pakai. Kita dapat mengurangi konsumsi kita ke pakaian dan mengalokasikannya ke kebutuhan yang lain atau bahkan menabungnya. Selain itu kita juga bisa menyumbangkannya ke orang-orang yang membutuhkan, selain kita berbuat kebaikan, kita juga mengurangi sampah domestik. Jika baju sudah kurang layak pakai, masih bisa digunakan sebagai lap meja atau jendela. Saat inipun terjadi fenomena menarik dalam hal fashion, yaitu back to the old days atau retro. Banyak dari anak-anak muda yang tidak segan untuk membeli pakaian-pakaian bekas dari pasar dan mengolahnya menjadi barang yang sangat layak pakai, dan tidak ketinggalan pula tetap fashionable.




Mungkin beberapa tips di atas bisa menstimulasi otak anda untuk berpikir lebih cerdas dan kreatif dalam mencari hal-hal yang positif yang bisa kita dapatkan dari modernisasi dan tradisionalisasi. Tentu saja kita juga harus membuang sikap-sikap yang kurang baik yang didapatkan dari keduanya, terutama dalam usaha kita untuk mencapai hari esok yang lebih bersahabat.

Terima kasih dan salam!

Sampah Sumbang Laju Perubahan Iklim Global

Selain emisi dari kegiatan manusia dalam bidang energi, kehutanan, pertanian, dan peternakan, sampah juga menjadi penyumbang besar dalam perubahan iklim global.

Data Kementerian Negara Lingkungan Hidup (KLH) yang diperoleh di Jakarta, Selasa, menyebutkan bahwa manusia dalam setiap kegiatannya selalu menghasilkan sampah yang memberikan kontribusi sangat besar terhadap emisi gas rumah kaca

Fakta ilmiah menunjukkan bahwa sampah adalah salah satu penyumbang gas rumah kaca dalam bentuk metana (CH4) dan karbondioksida (CO2).

Pembuangan sampah terbuka di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sampah mengakibatkan sampah organik yang tertimbun mengalami dekomposisi secara anaerobik, dan proses itu menghasilkan gas CH4.

Metana sendiri mempunyai kekuatan merusak hingga 20-30 kali lebih besar daripada CO2.

Sampah menghasilkan gas metana (CH4) dengan komposisi rata-rata tiap satu ton sampah padat menghasilkan 50 kg gas metana.

Menurut Anggita Dhiny Rarastri dari Deputi Urusan Pengendalian Pencemaran KLH, dengan jumlah penduduk yang terus meningkat di Indonesia, diperkirakan pada tahun 2020 sampah yang dihasilkan per hari sekitar 500 juta kg/hari atau 190 ribu ton/tahun.

"Ini berarti pada tahun tersebut Indonesia akan mengemisikan gas metana ke atmosfer sebesar 9.500 ton," kata Anggita.

Ia pun merujuk kepada rekomendasi hasil kajian Pelangi dan KLH, "Sampah kota perlu dikelola secara benar, agar laju perubahan iklim bisa diperlambat".

Menurut data KLH, pada tahun 1995 rata-rata orang di perkotaan di Indonesia menghasilkan sampah 0,8 kg per hari dan terus meningkat hingga satu kg per orang per hari pada tahun 2000.

Lebih lanjut diperkirakan timbunan sampah pada tahun 2020 untuk tiap orang tiap hari di Indonesia mencapai 2,1 kg.

Walaupun sama-sama menghasilkan sampah, jumlah gas metana yang diemisikan negara berkembang dan negara maju tidaklah serupa. Secara global kira-kira 65 persen emisi gas metana dari TPA berasal dari negara maju, sementara 15 persen dari negara transisi secara ekonomi, dan 20 persen dikontribusikan oleh negara berkembang.

Gas metana berada di atmosfer dalam jangka waktu sekitar 7-10 tahun dan dapat meningkatkan suhu sekitar 1,3 derajat Celsius per tahun.

Sumber: ANTARA

Perlu Kesadaran Bersama Atasi Pemanasan Global

Pemanasan Global atau Global Warming yang terjadi saat ini bukanlah suatu masalah yang dapat diselesaikan dengan cepat. Perlu kesadaran bersama untuk menyelesaikan masalah yang akan dirasakan dampaknya di seluruh dunia, termasuk indonesia.

Dampak perubahan iklim, seperti naiknya permukaan laut, akan menyebabkan tenggelamnya pulau-pulau kecil. Naiknya suhu laut mengakibatkan hasil perikanan akan menurun. Naiknya suhu udara akan meningkatkan berkembangnya penyakit. Peningkatan curah hujan akan meningkatkan banjir dan longsor, juga perubahan musim tanam, dan peningkatan penguapan serta peningkatan intensitas badai tropis akan menyebebakan rawan transpotasi.

"Menurut data yang diperoleh World Bank, sebagian negara berkembang yaitu 80 persennya kehilangan tiga kali hasil negaranya akibat perubahan iklim yang terjadi. 4,3 triliuan dollar AS, negara-negara berkembang mengalami kerugian akibat perubahan iklim," kata Ari Muhammad, Climate Policy and Adaptation Coordinator WWF, saat menjadi narasumber dalam diskusi mengenai pemanasan global yang diselenggarakan oleh Society of Indonesia Environmental Journalist (SIEJ) bekerja sama dengan World Wildlife Fund (WWF) di Taman Ria Senayan, Jakarta, Rabu (13/2).

Semuanya ini merupakan akibat dari perubahan iklim di Bumi yang dipicu kegiatan tidak ramah lingkungan di berbagai belahan dunia. Untuk mengatasinya sudah seharusnya menjadi tanggung jawab semua pihak.

"Indonesia sendiri perlu perencanan aksi perubahan iklim yang menarik seluruh sektor dan berbagai stakeholder (pemangku kepentingan) untuk bersama-sama mengatasi masalah ini" ujar Sulistyowati, Asisten Deputi Urusan Pengendalian Dampak Perubahan Iklim, Kementrian Lingkungan Hidup,

Pihaknya telah menyiapkan bentuk edukasi tentang masalah pemanasan global agar semua orang dapat mengetahui dan mempelajarinya sehingga sama-sama dapat mengerjakan begiannya masing-masing. Salah satunya dengan mengeluarkan buku yang berisi rencana aksi perubahan iklim yang memiliki lima bab.

Menurut Prof.Dr.Ir. Tridoyo Kusumastanto, MS, Kepala pusat Kajian Sumber Daya Pesisir dan Lautan Institut Pertanian Bogor, ada tiga strategi yang harus dikembangkan dalam meminimalisasi dampak pemanasan global. Pertama, strategi kembali ke alam (back to nature) dengan menjaga kondisi alam agar tetap terpelihara dengan baik,. Kedua, strategi penyadaran masyarakat melalui kampanye, penyuluhan, pelatihan, dan pendidikan terhadap lingkungan. Ketiga, strategi advokasi kebijakan pembangunan sehingga aspek pemanasan global masuk dalam kebijakan dan stategi pembangunan nasional, sehingga melalui kebijakan dan langkah nyata mampu menggerakan aparat pemerintah, swasta maupun masyarakat.

Dengan strategi-strategi yang dapat dilakukan bersama-sama oleh semua bagian masyarakat dapat menghasilkan keberhasilan Indonesia dalam melakukan adaptasi pemanasan global yang akan memberikan kontribusi yang signifikan bagi dunia. Karena posisi Indonesia yang sebagai negara kepulauan terbesar di dunia dengan potensi alam terbesar, diharapkan dapat mendukung program-program nasional maupun internasional dalam memerangi pamenasan global.

"Mulailah dari hal-hal yang kecil dan itu akan membantu mengatasi pemanasan global" ujar Ari menutup wawancara.

Sumber: kompas